Beberapa pengalaman tentang kebijakan yang telah dibuat baik oleh organisasi profit maupun nonprofit yang berkaitan dengan masyarakat kadang kala sering menimbulkan berbagai macam reaksi, dari yang sependapat dengan kebijakan tersebut sampai dengan yang menentang dengan berbagai macam aksi yang dilakukan. Kebijakan itu sendiri merupakan hasil akhir dari beberapa pilihan alternatif keputusan yang telah dirumuskan terlebih dahulu, akan tetapi dalam aplikasinya putusan tersebut tidak dapat berjalan sebagaimana diharapkan sesuai dengan tujuan awal kebijakan.
Pengambilan keputusan adalah pekerjaan sehari-hari managemen sehingga perlu untuk diketahui hal –hal yang berkaitan dengan bagaimana mengambil keputusan, bagaimana tiba pada keputusan itu, tingkatan keputusan, klasifikasi dan jenisnya. Selain itu juga terkait dengan tekhnik pengambilan keputusan, teori-teori, etika,peranan birokrasi dan sebagainya. Robinson mengemukakan bahwa pengambilan keputusan terjadi disemua bidang dan tingkat kegiatan serta pemikiranmanusia maka tidaklah mengherankan bila begitu banyak disiplin berusaha menganalisis danmembuat sistimatika dari seluruh proses keputusan
Pengambilan keputusan mempunyai arti penting, terutama karena masa depan suatu organisasi akan banyak ditetnukan oleh pengambilan keputusan. Mintzberg (1979) mengemukakan bahwa pengambilan keputusan dilihat dari segi kekuasaan apakah didasarkan pada sentralisasi atau desentralisasi. Weber (1969) memberi perhatian berbeda dengan mengemukakan bahwa pengambilan keputusan berdasarkan sudut kehadirannya yaitu tanpa teori pengambilan keputusan administratif, kita tidak dapat mengerti, apalagi meramalkan tindakan-tindakan manajemen sehingga kita tidak dapat menyempurnakan efektifitas managemen.
Pengambilan keputusan juga merupakan kegiatan politik yang sangat kompleks dalam suatu organisasi. Bukan hanya terkait dengan keputusan yang rumit tetapi juga yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan , penempatan program, penganggaran yang menjadi titik kritis terhadap mantapnya suatu kebijakan (Gortner, 1987).
Naskah selengkapnya silahkan klik disini
Pengambilan keputusan adalah pekerjaan sehari-hari managemen sehingga perlu untuk diketahui hal –hal yang berkaitan dengan bagaimana mengambil keputusan, bagaimana tiba pada keputusan itu, tingkatan keputusan, klasifikasi dan jenisnya. Selain itu juga terkait dengan tekhnik pengambilan keputusan, teori-teori, etika,peranan birokrasi dan sebagainya. Robinson mengemukakan bahwa pengambilan keputusan terjadi disemua bidang dan tingkat kegiatan serta pemikiranmanusia maka tidaklah mengherankan bila begitu banyak disiplin berusaha menganalisis danmembuat sistimatika dari seluruh proses keputusan
Pengambilan keputusan mempunyai arti penting, terutama karena masa depan suatu organisasi akan banyak ditetnukan oleh pengambilan keputusan. Mintzberg (1979) mengemukakan bahwa pengambilan keputusan dilihat dari segi kekuasaan apakah didasarkan pada sentralisasi atau desentralisasi. Weber (1969) memberi perhatian berbeda dengan mengemukakan bahwa pengambilan keputusan berdasarkan sudut kehadirannya yaitu tanpa teori pengambilan keputusan administratif, kita tidak dapat mengerti, apalagi meramalkan tindakan-tindakan manajemen sehingga kita tidak dapat menyempurnakan efektifitas managemen.
Pengambilan keputusan juga merupakan kegiatan politik yang sangat kompleks dalam suatu organisasi. Bukan hanya terkait dengan keputusan yang rumit tetapi juga yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan , penempatan program, penganggaran yang menjadi titik kritis terhadap mantapnya suatu kebijakan (Gortner, 1987).
Naskah selengkapnya silahkan klik disini
0 comments:
Posting Komentar