PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGIK (010-MK)

Beberapa pengalaman tentang kebijakan yang telah dibuat baik oleh organisasi profit maupun nonprofit yang berkaitan dengan masyarakat kadang kala sering menimbulkan berbagai macam reaksi, dari yang sependapat dengan kebijakan tersebut sampai dengan yang menentang dengan berbagai macam aksi yang dilakukan. Kebijakan itu sendiri merupakan hasil akhir dari  beberapa pilihan alternatif keputusan yang telah dirumuskan terlebih dahulu, akan tetapi dalam aplikasinya putusan tersebut tidak dapat berjalan sebagaimana diharapkan sesuai dengan tujuan awal kebijakan.

Pengambilan keputusan  adalah pekerjaan sehari-hari managemen sehingga perlu untuk diketahui hal –hal yang berkaitan dengan  bagaimana mengambil keputusan, bagaimana tiba pada keputusan itu, tingkatan keputusan, klasifikasi dan jenisnya. Selain itu juga  terkait dengan tekhnik pengambilan keputusan, teori-teori, etika,peranan birokrasi dan sebagainya. Robinson mengemukakan bahwa pengambilan keputusan terjadi  disemua bidang dan tingkat kegiatan serta pemikiranmanusia maka tidaklah mengherankan bila begitu banyak disiplin berusaha menganalisis danmembuat sistimatika dari seluruh proses keputusan

Pengambilan keputusan mempunyai arti penting, terutama karena masa depan suatu organisasi akan banyak ditetnukan oleh pengambilan keputusan. Mintzberg (1979) mengemukakan bahwa pengambilan keputusan  dilihat dari segi kekuasaan apakah didasarkan pada sentralisasi atau desentralisasi. Weber  (1969) memberi perhatian berbeda dengan mengemukakan bahwa  pengambilan keputusan berdasarkan sudut kehadirannya yaitu tanpa teori pengambilan keputusan  administratif, kita tidak dapat mengerti, apalagi meramalkan tindakan-tindakan manajemen sehingga kita tidak dapat menyempurnakan efektifitas managemen.

Pengambilan keputusan juga merupakan  kegiatan politik yang sangat kompleks dalam suatu organisasi. Bukan hanya terkait dengan keputusan yang rumit tetapi juga yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan , penempatan program, penganggaran yang menjadi titik kritis terhadap mantapnya suatu kebijakan (Gortner, 1987).
Naskah selengkapnya silahkan klik disini

0 comments:

Posting Komentar