Mengapa Manusia membutuhkan pendidikan ?. Pertanyaan ini sepintas mudah untuk dijawab akan tetapi jawaban tersebut terkadang masih mengambang dan tidak memberikan jawaban sesuai dengan subtansi pertanyaan. Dari penjelasan sebelumnya bahwa manusia membutuhkan pendidikan disebabkan manusia sangat labil dan dinamis. Labil karena manusia sejak pertama dilahirkan belum memiliki kemapuan untuk dapat mempertahankan dan memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga dengan pendidikan manusia dapat degan serta merta menguasai berbagai kompotensi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupannya. Manusia bersifat dinamis karena manusia selalu termotivasi untuk senantiasa melakukan perubahan dalam kehidupannya. Pernyataan ini sedikit bersesuaian dengan pengertian pendidikan sebagai suatu proses pendewasaan manusia.
Sebagai illustrasi Manusia dibandingkan dengan binatang, manusia lahir tidak mempunyai kemampuan untuk berjalan sendiri, makan sendir dan memenuhi kebutuhannya sendiri akan tetapi masih mebutuhkan bantuan orang lain yang ada disekitaranya. Berbeda dengan binatang, Ikan misalnya sejak telur ikan menetas maka ikan tersebut secara spontan dapat berenang dan mencari makanan sendiri, sehingga biatang seperti ikan tersebut tidak membutuhkan pendidikan khuus untuk dapat menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hal ini tentu sangat berbeda dengan manusia.
Persoalannya kemudian bahwa kemampuan ikan berenang apakah dapat dikategorikan sama dengan kemampuan manusia menangis ketika lahir. Manusia sejak lahir telah memiliki kemampuan untuk menangis sebagai bentuk, dasar dari respon manusia terhadap hal-hal tertentu. Dan hal tersebut tidak melalui proses pendidikan. Akan tetapi secara spontanitas semua bayi “menangis” ketika lahir.
Dari asumsi tersebut, kami masih beranggapan bahwa sesungguhnya manusia membutuhkan pendidikan jika pengertian pendidikan itu diasumsikan sebagai sebuah proses yang terencana dan berkelanjutan untuk menuyiapkan peserta didik menuju kepada tingkat kedewasaan disamping karena memang manusia memiliki sikap labil dan statis juga karena potensi kemanusiaan yang dimilikinya (Akal) Sehingga dengan potensi tersebut manusia dapat dididik dan dilatih untuk mengambangkan kemampuan dan potensinya yang berkaitan dengan Cipta, Rasa dan Karsa Manusia.
Sebagai illustrasi Manusia dibandingkan dengan binatang, manusia lahir tidak mempunyai kemampuan untuk berjalan sendiri, makan sendir dan memenuhi kebutuhannya sendiri akan tetapi masih mebutuhkan bantuan orang lain yang ada disekitaranya. Berbeda dengan binatang, Ikan misalnya sejak telur ikan menetas maka ikan tersebut secara spontan dapat berenang dan mencari makanan sendiri, sehingga biatang seperti ikan tersebut tidak membutuhkan pendidikan khuus untuk dapat menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hal ini tentu sangat berbeda dengan manusia.
Persoalannya kemudian bahwa kemampuan ikan berenang apakah dapat dikategorikan sama dengan kemampuan manusia menangis ketika lahir. Manusia sejak lahir telah memiliki kemampuan untuk menangis sebagai bentuk, dasar dari respon manusia terhadap hal-hal tertentu. Dan hal tersebut tidak melalui proses pendidikan. Akan tetapi secara spontanitas semua bayi “menangis” ketika lahir.
Dari asumsi tersebut, kami masih beranggapan bahwa sesungguhnya manusia membutuhkan pendidikan jika pengertian pendidikan itu diasumsikan sebagai sebuah proses yang terencana dan berkelanjutan untuk menuyiapkan peserta didik menuju kepada tingkat kedewasaan disamping karena memang manusia memiliki sikap labil dan statis juga karena potensi kemanusiaan yang dimilikinya (Akal) Sehingga dengan potensi tersebut manusia dapat dididik dan dilatih untuk mengambangkan kemampuan dan potensinya yang berkaitan dengan Cipta, Rasa dan Karsa Manusia.
apakah manusia yg tidak mendapat bimbinga atau pendididkan itu akan sama dengan binatang?
BalasHapustapi terkadan banyak manusi yg tinggi pendidikanx tapi sipatnya hampir sama dengan binatang
tolom dijelaskan????????
didik danmemiliki pendidikan saja masih memiliki sifat demikian, apalagi tidak... jd harusnya tetaplah di didik, makanya pendidikan itu dari buaian hingga liang lahat. ok.
BalasHapusTujuan terakhir dari pendidikan adalah pelayanan kepada sesama.
BalasHapusPendidikan bukanlah pemaksaan atas manusia muda untuk menghafal hal-hal yang akan segera mereka lupakan.
Pendidikan adalah proses mengembangkan kecintaan dan kemampuan untuk menjadi pelayan sesama,yang menjadikan para pelajar sebagai rahmat bagi kehidupan yang bukan hanya akan mereka teruskan, tapi terutama harus mereka luruskan. (kutipan Mario Teguh)
Yayah: bener juga tuh......
BalasHapus