A.Judul
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD No. 32 Inpres Mangai melalui Penerapan Pembelajaran Langsung (mengalami).

B.Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan di Indonesia senantiasa mendapat kritikan dan sorotan dari masyarakat khususnya yang berkaitan dengan mutu dan kualitas pendidikan. Rendahnya mutu dan kualitas pendidikan menjadikan guru dianggap sebagai komponen yang paling berpengaruh karena perannya dalam mendidik dan membina anak didik di lingkungan pendidikan formal. Hal tersebut berarti bahwa guru harus berupaya untuk meningkatkan sikap profesionalismenya secara teguh, sehingga guru dapat menjadi pioner utama dalam keberhasilan pendidikan.
Menurut  hasil penelitian Semiawan (2002) bahwa: rendahnya mutu pendidikan diakibatkan oleh rendahnya  kualitas guru dan kurangnya jumlah guru pada bidang studi tertentu dan terdapat kelebihan guru pada bidang studi yang lainnya. dan kualitas guru yang rendah, mengakibatkan daya serap peserta didik SD, SLTP, dan SLTA terhadap materi pelajaran yang diterima hanya sekitar 35 % (Hadiyanto, 2004).
Guru dituntut untuk lebih bersikap profesional yang senantiasa berusaha mengembangkan kegiatan belajar-mengajarnya. Pengembangan kegiatan belajar-mengajar tersebut dapat terlihat melalui keterampilan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran. Beberapa keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh guru diataranya adalah keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan mengadakan pertanyaa, keterampilan mengadakan variasi dan keterampilan pengelola kelas (Rohani, 2004).
Salah satu keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh guru adalah keterampilan memilih dan menentukan metode pembelajaran. Mengingat, dalam kegiatan pembelajaran salah satu unsur yang berpengaruh secara langsung terhadap keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar adalah ketetapatan guru alam memilih metode pembelajaran.
Penggunaan metode yang tepat dalam kegiatan belajar menagjar akan menyebabkan siswa aktif terlibat dalam kegiatan pembelajran.  Kegiatan belajar mengajar dituntut agar antara guru dan siswa terjadi interaksi yang efektif. Menurut  Rohani (2004) pengajaran yang ditandai dengan keatifan guru sementara siswa fasif disebut mengajar, sedangkan jika peserta didik yang aktif tanpa melibtkan keaktifan guru maka disebut belajar. Oleh karena itu kegiatan pembelajaran perlu ada keatifan antara guru dengan siswa. Jadi pengajaran adalah merupakan perpaduan aktiitas antara mengajar dan belajar.

0 comments:

Posting Komentar