Peran Komite Sekolah (KUO-005)




Untuk memperoleh naskah selengkapnya silahkan pesan disini

Kuesioner Bimbingan Belajar (KUO-002)

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH BAHASA DAERAH PADA BIMBINGAN BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD NEGERI NO. 19 KAJUARA.


Untuk memperoleh naskah selengkapnya silahkan pesan disini
LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Tanggal / Waktu :




Untuk memperoleh naskah selengkapnya silahkan pesan disini
Hubungan Antara Kemampuan Membaca Al-Qur’an dan Minat Mengikuti Pelajaran Agama pada Siswa SMAN Di Kabupaten Jeneponto

ABSTRAK


Gejala rendahnya kemampuan membaca Al-Qur’an diduga dapat mempengaruhi rendahnya minat siswa mengikuti mata pelajaran pendidikan Agama Islam pada SMA Negeri di Kabupaten Jeneponto. Penelitian ini dilakukan pada SMA Negeri di Kabupaten Jeneponto. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif, dengan rumusan masalah yaitu bagaimana gambaran minat siswa mengikuti pelajaran agama, kemampuan membaca Al-Qur’an? dan hubungan antara kemampuan membaca Al-Qur’an dan minat siswa mengikuti pelajaran agama pada SMA Negeri di Kabupaten Jeneponto.? Masalah penelitian ini dianalisis menggunakan pendekatan korelasional dengan sampel sebanyak 116 siswa dari 3 SMA Negeri, yang dipilih secara purpossive proportional random sampling. Data kemampuan membaca Al-Qur’an menggunakan intrumen tes membaca Al-Qur’an dan data minat siswa mengikuti pelajaran agama menggunakan instrumen kuesioner dengan model skala Likert, Teknik dokumentasi dan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data tentang gambaran SMA Negeri di Kabupaten Jeneponto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa membaca Al-Qur’an pada SMA Negeri di Kaupaten Jeneponto tergolong sedang berarti bahwa siswa membaca al-Qur,an tanpa disertai dengan tajwid dan makhrad yang benarj. dan secara umum siswa SMA Negeri di kabupaten Jeneponto kurang berminat mengikuti mata pelajaran pendidikan agama. Terdapat hubungan antara kemampuan membaca Al-Qur’an dengan minat siswa dalam mengikuti pelajaran agama pada siswa SMA Negeri di Kabupaten Jeneponto, yang berarti bahwa faktor yang mempengaruhi minat siswa mengikuti mata pelajaran pendidikan Agama Islam adalah kemampuan siswa SMA Negeri di Kabupaten Jeneponto membaca Al-Qur’an.



Untuk memperoleh naskah selengkapnya silahkan pesan disini
Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Fasilitas Bermain Terhadap Kemampuan Kognitif Anak pada Kelompok Bermain di Kabupaten Maros

PENDAHULUAN

Latar Belakang

          
Issu desentralisasi pelaksanaan pendidikan oleh pemerintah sejak bergulirnya era reformasi disegala bidang merupakan issu sentral yang harus segera diwujudkan. Untuk itu, sampai dengan tahun 2009 dilakukan berbagai upaya-upaya sistematis dalam bidang pendidikan mulai dari perubahan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, dan seluruh perangkat pelaksanaan pendidikan telah dibenahi.
Salah satu isu sentral dalam mewujudkan hal tersebut adalah perluasan dan pemerataan akses pendidikan. Program ini diarahkan pada upaya pemerintah memperluas daya tampung satuan pendidikan serta memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik secara sosial, ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta kondisi fisik. Kebijakan ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas penduduk Indonesia untuk dapat belajar sepanjang hayat dalam rangka peningkatan daya saing bangsa di era global, serta meningkatkan peringkat indeks pembangunan manusia (IPM) hingga mencapai posisi sama dengan atau lebih baik dari peringkat IPM sebelum krisis.

Kebijakan strategis yang disusun dalam rangka memperluas pemerataan dan akses pendidikan di ataranya adalah perluasan akses Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Perluasan akses PAUD merupakan kebijakan  untuk mendorong terselenggaranya pelayanan pendidikan bagi anak-anak usia 0-6 tahun baik pada jalur pendidikan formal maupun nonformal (Propernas, 2000).  Kegiatan Pemerintah lebih diarahkan untuk memberikan dukungan atau pemberdayaan bagi terselenggaranya pelayanan PAUD yang bermutu oleh masyarakat secara merata di seluruh pelosok tanah air. Hibah (blockgrants)  atau imbal swadaya akan diberikan untuk pengembangan PAUD, PAUD model, dan berbagai bentuk integrasi PAUD ke dalam berbagai pelayanan anak usia dini lainnya

Sebagai salah satu bentuk pendidikan non formal, pendidikan anak usia dini mempunyai peran yang sangat penting, karena menjadi peletak dasar pembentukan sikap, kecerdasan dan kepribadian anak. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus, karena anak adalah merupakan potensi  dasar sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam pembangunan dimasa datang. Hal ini dapat dirujuk pada tujuan pelaksanaan pendidikan yang tercantum dalam UUSPN No. 20 tahun 2003 bab II pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia  yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kereatif, berdisiplin, beretos kerja,  profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani.

Tujuan pendidikan menjadi tujuan yang harus dicapai oleh semua lembaga pendidikan termasuk pendidikan anak usia dini. Pendidikan anak usia dini merupakan upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan anak usia enam tahun  yang dilakukan dengan memberikan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak agar memiliki kesipan untuk melanjutkan pendiidkan ke jenjang yang lebih tinggi. Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini dapat dilakukan dalam beberapa bentuk program di ataranya adalah penitipan anak, kelompok bermain, dan PAUD sejenis (Dit. PAUD, 2000).

Pelaksanaan program PAUD sebagai bentuk pembinaan dan pendidikan kepada anak usia dini telah dilaksanakan, akan tetapi terdapat berbagai kendala yang dihadapi.  Salah satu di ataranya adalah tentang kurangnya orang tua yang memiliki keinginan untuk memasukkan anak mereka pada program padu. Akses anak usia dini terhadap layanan pendidikan dan perawatan melalui pendidikan anak usia dini (PAUD) masih terbatas dan tidak merata. Dari sekitar 28,2 juta anak usia 0-6 tahun, yang memperoleh layanan PAUD adalah baru 7,2 juta (25,3%).  Untuk anak usia 5-6 tahun yang jumlahnya sekitar 8,14 juta anak, baru sekitar 2,63 juta anak (atau sekitar 32,36%) yang memperoleh layanan  pendidikan di TK (Propernas Pendidikan, 2005). Di antara anak-anak yang memperoleh kesempatan PAUD tersebut, pada umumnya berasal dari keluarga mampu di daerah perkotaan. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa anak-anak dari keluarga miskin dan anak-anak perdesaan belum memperoleh kesempatan PAUD secara proporsional.

Perluasan pemerataan pendidikan khususnya PAUD perlu dilakukan, mengingat bahwa keberhasilan anak pada pendidikan pada tingkat selanjutnya sangat tergantung pada pendidikan awal yang diperolehnya. Pendidikan awal ini akan mempengaruhi perkembangan kognitif anak pada saat mengikuti proses pendidikan. Hal ini sejalan dengan pandangan Thorndike (dalam Edith, 1987:2) bahwa esensi dalam belajar  adalah kesiapan waktu terus menerus  yang telah ada yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya.

Untuk memperoleh naskah selengkapnya silahkan pesan disini
Mutu Pelayanan Tenaga Edukatif dan Kemahasiswaan pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UPP Watampone, Kabupaten Bone,

ABSTRAK


Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana mutu pelayanan tenaga edukatif pada PGSD UPP Watampone serta mutu pelayanan kemahasiswaan PGSD-UPP Watampone. Jenis penelitian adalah deskriptif untuk mendeskripsikan  mutu pelayanan tenaga edukatif pada PGSD UPP Watampone serta mutu pelayanan kemahasiswaan PGSD-UPP Watampone. Sampel penelitian diambil dengan tekhnik stratified random sampling  dari 295 populasi sehingga diperoleh sampel sebesar 78 orang terdiri dari tenaga edukatif sebanyak 24 orang, dan mahasiswa 54, sedangkan penelitiannya dilakukan di Kampus PGSD UPP Watampone Kabupaten Bone, pada bulan September 2004.

Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner untuk memperoleh data yang berkaitan dengan mutu pelayanan tenaga edukatif dan mutu pelayanan kemahasiswaan, sedangkan dokumentasi dan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data tentang  gambaran umum PGSD-UPP Watampone. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kedua variabel yang diteliti yaitu variabel mutu pelayanan tenaga edukatif dan mutu pelayanan kemahasiswaan diketahui bahwa mutu pelayanan tenaga edukatif dan mutu pelayanan kemahasiswaan memiliki predikat memuaskan. Akan tetapi mutu pelayanan tenaga edukatif yang berkaitan dengan unsur pelayanan kesejahteraan bagi dosen tidak memuaskan. Sementara pelayanan kemahasiswaan yaitu pada unsur pelayanan perpustakaan  sangat tidak memuaskan.

Untuk memperoleh naskah selengkapnya silahkan pesan disini
Motivasi Kerja Karyawan Universitas Muhammadiyah Makassar

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran motivasi kerja karyawan di Universitas Muhammadiyah  Makassar, dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan di Universitas Muhammadiyah. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan ex post facto. Adapun lokasi penelitian dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Makassar . Variabel utama penelitian terdiri atas variabel motivasi kerja karyawan dan  variabel faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan karyawan pada Universitas Muhammadiyah Makassar , sebanyak 49 orang. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah (1) instrumen faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai, (2) instrumen motivasi kerja pegawai. Metode pengumpulan data terdiri atas observasi, dokumentasi, wawancara, dan kuesioner. Analisis statistik deskriptif  dilakukan dengan menggambarkan kecenderungan data (tendensi sentral) variabel faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja dan variabel motivasi kerja pegawai, yakni: rata-rata nilai (mean), median, modus, standar deviasi, nilai maksimum, nilai minimum, dan rentang nilai (range) setiap variabel, serta analisis distribusi frekuensi dengan menggunakan model tabel silang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja karyawan di Universitas Muhammadiyah Makassar  dapat dilihat dari kondisi motivasi intrisik berupa motivasi berprestasi, menghindari kegagalan, bekerja keras berada pada kategori baik serta mengaktualisasikan diri berada pada kategori sangat baik, sedangkan motivasi ekstrinsik berupa pujian, hukuman berada pada kategori sangat baik sedangkan aturan berada pada kategori sedang.

Pada umumnya faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan di Unismuh Makassar berada pada kategori baik yang diketahui dari faktor higienik seperti upah, supervisi dan keamanan kerja yang masih dominan berada pada kategori baik, sedangkan faktor pemotivasi seperti jenis atau karakteristik pekerjaan dan prestasi kerja pegawai juga berada pada kategori baik.

Untuk memperoleh naskah selengkapnya silahkan pesan disini
Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Melalui Pembelajaran Kelompok Kecil pada Murid Kelas V SD Inpres 7/83 Watang Cani II Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone 


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar bahasa Indonesia melalui pembelajaran belajar kelompok kecil pada murid kelas V SD Inpres 7/83 Watang Cani II Kabupaten Bone dapat ditingkatkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakah kelas (classroom action research). Subyek penelitian adalah seluruh murid kelas V tahun pelajaran 2009-2010 sebanyak 23 orang siswa. Instrumen yang digunakan adalah instrumen test dan lembar observasi. Selanjuntya instrumen tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar murid dan lembar observasi digunakan untuk menumpulkan data tentang aktivitas belajar siswa. Analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kualitati untuk mengolah data berupa hasil belajar siswa dengan mengetahui nilai rata-rata, nilai maksimum dan nilai minimim skor perolehan siswa. Sementara analisis data kuantitatif yang diberlakukan pada data hasil observasi terhadap kegiatan  pembelajaran melalui penggunaan metode pembinaan kelompok kecil.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode bimbingan kelompok kecil efektif digunakan sebagai metode untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi sistem gerak di kelas V SD Inpres 7/83 Watang Cani II Kabupaten Bone.


Untuk memperoleh naskah selengkapnya silahkan pesan disini
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tidak ada yang dapat menyangkal bahwa pendidikan adalah sarana membentuk manusia yang utuh lahir bathin. Hal ini sesuai dengan undang-undang No. 20 Tahun 2003, Bab II Pasal 4 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu : Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadiaan yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan bangsa.

Pendidikan Islam mempunyai sejarah yang panjang. Dalam pengertian seluas-luasnya, pendidikan Islam berkembang seiring dengan perkembangan Islam. Dalam konteks masyarakat, Islam lahir dan pertama kali datang dan berkembang lengkap dengan  nilai-nilai pendidikan. Pendidikan Islam telah didefenisikan secara berbeda-beda oleh orang-orang yang berlainan sesuai dengan pendapatnya masing-masing. Tetapi semua pendapat itu bertemu dalam pandangan, bahwa pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan  kehidupan dan untuk memenuhi tujuan hidup secara efektif dan efesien.
 
Pendidikan lebih dari sekedar pengajaran, pada kenyataannya pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa atau negara membina dan mengembangkan kesadaran diri diantara indivudu-individu.
Namun Dr. Yusuf al-Qardhawi –sebagaimana dikutip Azyumardi Azra- mengatakan bahwa :
Pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya: akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya: akhlak dan keterampilannya, karena pendidikan Islam menyiapkan manusia untuk hidup, baik dalam perang, dan menyiapkan untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya, manis dan pahitnya’.

Menurut H. M. Yacub dalam Pondok Pesantren dan Pembangunan Masyarakat Desa bahwa pendidikan benar-benar merupakan latihan fisik, mental dan moral bagi individu-individu, supaya mereka menjadi manusia yang berbudaya. sehingga mampu memenuhi tugasnya sebagai manusia dan menjadi warga negara yang berarti bagi suatu  negara. Oleh karena itu, tidak ada yang meragukan lagi bahwa Pendidikan Agama Islam sebagai kunci dasar dalam pembentukan watak, kepribadian, bahwa pendidikan itu akan menghasilkan manusia ideal yang diidam-idamkan.
Seseorang agaknya mudah melakukan tugas/pekerjaannya dengan tekun dan memiliki komitmen, jika pekerjaan itu lebih bermakna baginya, dan tidak bersangkutan dengan tujuan hidupnya yang lebih tinggi, langsung ataupun tidak langsung. Cara kerja seseorang yang memandang pekerjaannya sebagai kegiatan untuk mencari nafkah semata atau hanya untuk memperoleh salari (gaji) dan sandang pangan demi survival fisik jangka pendek, agaknya akan berbeda dengan cara kerja seseorang yang memandang tugas/pekerjaannya sebagai colling professio dan amanah yang hendak dipertanggung jawabkan di hadapan Tuhan.
Munculnya sikap malas, santai tidak disiplin waktu dalam bekerja dapat bersumber dari pandangannya terhadap pekerjaan dan tujuan hidupnya.  Karena itu, adanya etos kerja yang kuat pada seseorang GPAI (Guru Pendidikan Agama Islam) memerlukan kesadaran mengenai kaitan suatu pekerjaan dengan pandangan hidupnya yang menyeluruh, dan yang memberinya keinsafan akan makna dan tujuan hidupnya.
Dari latar belakang di atas, penulis tertarik membahas mengenai etos kerja yang seharusnya dimiliki oleh seoarng guru Pendidikan Agama Islam dalam upaya meningkatkan kualitas siswa atau anak didiknya.

Untuk memperoleh naskah selengkapnya silahkan pesan disini
Efektivitas Penggunaan Metode Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Hubungannya Dengan Prestasi Belajar  Siswa Pada SMP  Swasta Angkasa (Disamakan) Kecamatan Mandai Kab. Maros


ABSTRAK

Penelitian ini bertolak dari rumusan masalah yaitu: (1) Bagaimana gambaran efektivitas penggunaan metode pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, (2) Bagaimana tingkat prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, dan (3) Apakah terdapat hubungan antara efektivitas penggunaan metode pembelajaran dalam pelaksanaan tugas mengajar guru pendidikan agama Islam terhadap prestasi belajar siswa SMP Swasta  Angkasa Lanud Hasanuddin Kec. Mandai?
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana dengan populasi sebanyak 70 orang responden dari SMP Swasta  Angkasa Lanud Hasanuddin Kec. Mandai. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner, dokumentasi dan wawancara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penggunaan metode pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam berada pada kategori efektif, (2) Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam berada pada kategori sedang yaitu berada pada rentang skor nilai antara 7,25 – 7,55, dan (3) Terdapat hubungan antara efektivitas penggunaan metode pembelajaran dalam pelaksanaan tugas mengajar guru pendidikan agama Islam terhadap prestasi belajar siswa SMP Swasta  Angkasa Lanud Hasanuddin Kec. Mandai

Untuk memperoleh naskah selengkapnya silahkan pesan disini
Kemampuan Menulis Deskripsi melalui Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas V SDN No. 11 Tajo Kec. Camba Kabupaten Maros. 


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa Kelas V SDN No. 11 Tajo Kec. Camba Kabupaten Maros dalam menulis Deskripsi melalui penggunaan media pembelajaran. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa Kelas V SDN No. 11 Tajo Kec. Camba Kabupaten Maros yang berjumlah 14 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel total (total sampling). Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes menulis berdasarkan gambar seri yang diberikan kepada masing-masing siswa. Berdasarkan hasil analisis data, maka diperoleh gambaran bahwa nilai yang diperoleh siswa sampel bervariasi. Siswa sampel yang memperoleh nilai 10 sebanyak 5 siswa (35,71%); yang mendapat nilai 9 sebanyak 7 siswa (50%), yang mendapat nilai 8 sebanyak 1 siswa (7,14%), dan yang mendapat nilai 7 sebanyak 1 siswa (7,14%). Rata-rata kemampuan siswa SDN No. 11 Tajo Kec. Camba Kabupaten Maros dalam menulis deskripsi melalui media gambar seri adalah 9,14 yang diperoleh dari hasil bagi jumlah seluruh nilai (∑ X) dengan jumlah siswa sampel (N) atau (∑ X / N = 128/14= 9,14).

Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan siswa SDN No. 11 Tajo Kec. Camba Kabupaten Maros dalam menulis deskripsi dengan menggunakan media gambar seri adalah sangat tinggi karena jumlah siswa yang memperoleh nilai 6,5 ke atas mencapai kriteria jumlah yang ditentukan, yaitu 85%. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa dari 14 siswa yang dijadikan  sampel, semuanya mendapat nilai 6,5 ke atas (100%).

Untuk memperoleh naskah selengkapnya silahkan pesan disini
Peranan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Pengembangan Potensi Dasar Anak Pada Murid SD Inpres No. 24 Parengki Kabupaten Maros


ABSTRAK

Penelitian ini bertolak dari rumusan masalah yaitu: (1) Bagaimana gambaran pelaksanaan pembelajaran Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam  pada SD Inpres No. 24 Parengki Kabupaten Maros?, (2) Bagaimana Gambaran perkembangan potensi dasar Anak pada murid SD Inpres No. 24 Parengki Kabupaten Maros? dan (3) Bagaimana peran mata pelajaran pendidikan Agama Islam terhadap pengembangan potensi dasar anak pada murid SD SD Inpres No. 24 Parengki Kabupaten Maros?

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan Studi Kepustakaan (Library Research), Observasi Terbatas, Teknik Wawancara; teknik ini meliputi dua cara, yaitu: (a) Wawancara dengan menggunakan kuesioner, (b) Wawancara bebas dan mendalam. (c) Teknik Dokumentasi. Jumlah sampel sebanyak 25 orang yang diambil dari populasi sebesar 307 orang siswa dengan tekhnik stratified proporsional random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan Pengajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri No. 24 Parengki Kabupaten Maros telah dilakukan yang terdiri dari Instructional Objectives, Entering Behaviour, Instructional Prosedure, dan Performance Assesment sehingga diperoleh rata-rata persentase pelaksanaannya yaitu sebesar 79,33% telah dilaksanakan dengan persentase rata-rata lebih besar dibandingkan dengan yang tidak dilaksanakan guru yaitu sebesar 20,57%. (2) Perkembangan Potensi Dasar Murid SD Negeri No. 24 Parengki Kabupaten Maros yang terdiri dari perkembangan potensi fisik, potensi, intelektual, potensi moral dan agama serta potensi sosial dengan persentase rata-rata perkembagan potensi dasar siswa sebesar 75,50% lebih tinggi dibandingkan rata-rata persentase potensi dasar siswa sebesar 24,50% yang belum berkembang dengan baik. (3) Peran pengajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap Perkembangan Potensi Dasar Murid pada SD Negeri No. 24 Parengki Kabupaten Maros sangat tinggi yang diketahui dari persentase rata-rata pengajran pendidikan agama Islam yang memuat tentang pengembangan potensi dasar anak sebesar 79,33% yang berarti bahwa hanya sebesar 20,64% pengajaran agama tidak mengarah kepada pengembangan potensi dasar anak

Untuk memperoleh naskah selengkapnya silahkan pesan disini

Pengaruh Harmonisasi Keluarga terhadap Perkembangan Jiwa dan Mental Anak dalam Islam

ABSTRAK

Penelitian ini bertolak dari rumusan masalah bagaimanakah pandangan Islam tentang pengaruh keluarga harmonis terhadap perkembangan jiwa dan mental anak, serta faktor-faktor apakah yang mempengaruhi harmonisasi keluarga dalam rangka pembinaan jiwa dan mental anak?
Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (Library research) dengan metode pengumpulan data yang menggunakan beberapa literatur dengan cara membaca dan menganalisa buku-buku, majalah, serta tulisan yang ada hubungannya dengan pembahasan materi skripsi. Metode Analisis Data menggunakan tekhnik induktif, deduktif dan komparatif.

Hasil penelitian menunjukkan Islam memandang bahwa Pembinaan jiwa dan mental anak dilakukan pertama kali dalam lingkungan keluarga sebagai peletak dasar pendidikan. Untuk mengembangkan aspek rohani anak dengan baik, maka di dalam keluarga harus tercipta keharmonisan dengan jalan setiap anggota keluarga dapat menjalankan fungsi dan perannya, serta dapat menunaikan dan memenuhi hak dan kewajibannya masing-masing. Penciptaan keluarga harmonis dapat tercapai jika anggota keluarga berasal dari individu yang sehat fisik, mental dan jiwanya, yang sekaligus dari keluarga harmonis tersebut dapat menciptakan tatanan masyarakat yang harmonis pula.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penciptaan keluarga harmonis dalam rangka pembinaan jiwa dan mental anak adalah faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam lingkungan keluarga seperti harmonisasi hubungan antara anggota keluarga baik ayah, ibu dan anak, memenuhi hak dan kewajiban masing-masing anggota keluarga, memberikan pendidikan agama dan contoh tauladan sejak dini. Sedangkan faktor ekternal yaitu faktor yang bersumber dari luar lingkungan keluarga yaitu masyarakat seperti pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi seperti media informasi (radio, TV, internet dan lain-lain)

Untuk memperoleh naskah selengkapnya silahkan pesan disini
Pengaruh Perkembangan Usia terhadap Prestasi Belajar Anak di SD Negeri 3 Tala’ Kabupaten Pangkep

ABSTRAK

Penelitian ini bertolak dari rumusan masalah: (1) Bagaimana gambaran perkembangan usia siswa SD No. 3 Tala’ Kabupaten Pangkep?, (2) Bagaimana tingkat prestasi siswa SD No. 3 Tala’ Kabupaten Pangkep?, dan (3) Bagaimana pengaruh perkembangan usia terhadap prestasi belajar siswa SD No. 3 Tala’ Kabupaten Pangkep?

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan yang bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis data dengan menggunakan statistik inferensial. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang siswa, yang dipilih dengan menggunakan menggunakan teknik stratified purpossive sampling.

Pada penelitian ini penulis menggunakan instrumen berupa daftar isian dan data dokumentasi untuk memperoleh data tentang umur dan tingkat prestasi siswa. Selain itu juga digunakan format wawancara untuk memperoleh data tentang kondisi sekolah, dan untuk melengkapi hal-hal yang terkait dengan penelitian ini. Khusus untuk data tingkat prestasi belajar siswa dilakukan dengan mengumpulkan nilai-nilai siswa dari data dokumentasi berupa nilai rata-rata hasil ujian semester siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Usia siswa SD No. 3 Tala’ Kabupaten Pangkep yang mendaftar untuk sebagai siswa baru umurnya berkisar antara 5 – 6.5 tahun yang merupakan umur dimana anak tersebut belum berada pada usia yang tepat untuk masuk sekolah dasar. (2) Tingkat prestasi belajar siswa SD No. 3 Tala’ Kabupaten Pangkep berada pada kategori sedang yaitu rata-rata nilai yang diperoleh berada pada interval 7 – 7.5. (3) Faktor usia siswa memiliki pengaruh terhadap tingkat prestasi belajar siswa SD No. 3 Tala’ Kabupaten Pangkep. Jika tingkat umur siswa yang terdaftar pada sekolah tersebut berada pada interval usia SD, yaitu 6.5 – 7.5 tahun, maka prestasi belajar yang diperolehnya juga tinggi yaitu berkisat 8,50 – 9,50. Dengan demikian maka perkembangan umur siswa pada saat masuk SD akan mempengaruhi prestasi belajarnya di sekolah

Untuk memperoleh naskah selengkapnya silahkan pesan disini
Hubungan Antara Kemampuan Membaca Al-Qur’an Dengan Minat Mengikuti Pelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa SMA Negeri 17 Di Kecamatan Tallo Kota Makassar

Abstrak

Penelitian ini bertolak dari rumusan masalah Bagaimana gambaran minat siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 17  di Kecamatan Tallo terhadap pelajaran agama?, Bagaimana gambaran kemampuan membaca Al-Qur’an pada siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 17  di Kecamatan Tallo?, dan Apakah terdapat hubungan antara kemampuan membaca Al-Qur'an dan minat siswa terhadap pelajaran agama pada Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 17  di Kecamatan Tallo? Faktor-faktor apa yang mempengaruhi hubungan antara kemampuan membaca Al-Qur’an dan minat terhadap pelajaran agama siswa pada Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 17 di Kecamatan Tallo?

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan yang korelasional dengan anggota sampel sebanyak 69 orang siswa dari SMA Negeri No. 17 Kec. Tallo. Data penelitian yang terdiri dari Minat Siswa mengikuti mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dikumpulkan dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner yang dikembangkan dalam skala Likert, sedangkan data kemampuan membaca Al-Qur’an menggunakan intrumen Test Membaca Al-Qur’an. Teknik dokumentasi dan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data tentang gambaran SMA Negeri No. 17 Kec. Tallo Makassar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kemampuan siswa membaca Al-Qur’an pada SMA Negeri No. 17 di Kec. Tallo tergolong sedang. Minat siswa mengikuti mata pelajaran pendidikan Agama Islam berada pada kategori sedang yang berarti siswa kurang berminat mengikuti mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada SMA Negeri No. 17 di Kec. Tallo.  Ada hubungan antara kemampuan membaca Al-Qur’an dengan minat siswa dalam mengikuti pelajaran agama pada siswa SMA Negeri No. 17 di Kec. Tallo.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan antara kemampuan membaca Al-Qur’an dengan minat siswa dalam mengikuti pelajaran agama pada siswa SMA Negeri No. 17 di Kec. Tallo adalah (1) Faktor Eksternal yaitu faktor yang bersumber dari luar seperti faktor isi materi pelajaran yang disampaikan, metode penyajian guru mata pelajaran pendidikan agama Islam, dan (2) Faktor Internal yaitu faktor yang berasal dari dalam seperti keinginan siswa untuk memperoleh nilai tinggi pada mata pelajaran pendidi kan agama Islam dan karena siswa ingin memiliki pengetahuan keagamaan yang lebih baik.



Untuk memperoleh naskah selengkapnya silahkan pesan disini
ABSTRAK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar Hasil Belajar Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri No. 2 Tobonggae Kec. Camba Kab Maros. Skripsi.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar Bahasa Indonesia melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa  kelas V SD Negeri No. 2 Tobonggae Kabupaten Maros.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Sebelum penerapan tindakan pada siklus Pertama, terlebih dilakukan observasi awal untuk memperoleh model dan format penerapan tindakan pada siklus I. Sedangkan tindakan yang diterapkan siklus II adalah  ditentukan berdasarkan hasil refleksi dan analisis data pada siklus I.

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri No. 2 Tobonggae yang berada di bawah naungan Cabang Diknas Kec. Camba Kabupaten Maros sebanyak 6 kelas.   Subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas V tahun pelajaran 2009-2010 sebanyak 20 orang siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa  kelas V SD Negeri No. 2 Tobonggae Kabupaten Maros dapat ditingkatkan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
ABSTRAK

Peran Media Pengajaran Terhadap Hasil Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa SD NO. 29 Inpres Kaemba I

Skripsi ini membahas tentang peran media pembelajaran terhadap hasil belajar mengajar pendidikan Agama Islam pada SD No. 29 Inpres Kaemba I. Penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriptif dengan pokok permasaahan tentang penggunaan media pengajaran pada peroses belajar mengajar bidang studi pendidikan agama Islam dan peran terhadap hasil belajar pendidikan agama Islam yang diperoleh siswa.

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, interviu, dan tes. Selanjutnya diolah dengan menggunakan analisis deskriftif yaitu mendiskripsikan permasalahan yang berkaitan dengan judul skripsi yang ditampilkan dalam bentuk uraian uraian singkat berdasarkan data hasil wawancara, angket dan tes yang dilakukan. Hasil dai penelitian tersebut diolah dengan terlebih dahulu mengurut, mengelompokkan dan mengklasifikasikan data yang sejenis kemudian ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi dan presentase.

Sebagai kesimpulan penelitian dapat dikemukakan bahwa penggunaan media pembelajaran khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam masih sangat terbatas, dan penggunaan media pengajran dalam kegiatan belajar mengajar memegang peranann penting dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa.
ABSTRAK
Peran Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Partisipasi Orang Tua Siswa Dalam Pengelolaan Sekolah Di SLTP Negeri 1 Maros Utara Kabupaten Maros

Penelitian ini bertolak dari rumusan masalah bagaimana bagaimana partisipasi orang tua dan peran komite sekolah dalam meningkatkan partisipasi orang tua dalam pengelolaan sekolah pada SLTP Negeri 1 Maros Utara.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan yang bersifat deskriptif kualitatif dengan anggota sampel sebanyak 45 orang yang terdiri dari kepala sekolah komite sekolah dan orang tua siswa yang berasal dari SMP Negeri 1 Maros Utara Kabupaten Maros, yang dipilih secara purpossive proportional random sampling. Data partisipasi orang tua pada pengelolaan sekolah serta peran komite sekolah dalam meningkatkan partisipasi orang tua pada pengelolaan sekolah di SMP Negeri 1 Maros Utara  dikumpulkan dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner yang dikembangkan dalam skala Likert, dengan skor 1 untuk jawaban “YA” dan 0 untuk jawaban “TIDAK”. Teknik dokumentasi dan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data tentang gambaran SMP Negeri 1 Maros Uatra Kabupaten Maros.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umunya partisipasi orang tua dalam pengelolaan sekolah pada SLTP Negeri 1 Maros Utara Kabupaten Maros dilakukan dalam berupa sumbangan pemikiran, sumbangan  fisik dan sumbangan dalam bentuk pendanaan. Rata-rata partisipasi orang tua pada pengelolaan sekolah di SMP Negeri 1 Maros Utara Kabupaten Maros baik dalam bentuk pemikiran, fisik maupun partisipasi dalam bentuk pendanaan lebih rendah jika dibandingkan dengan orang tua yang tidak berpartisipasi. Pada umumnya Komite sekolah telah melaksanakan perannya dalam mempertinggi partisipasi orang tua dalam pengelolaan sekolah. Hal tersebut terlihat dari upaya komite sekolah dengan cara memberikan dorongan untuk mempertinggi komitmen orang tua untuk  peningkatan mutu sekolah, menjalin kerjasama, menampung dan menganalisis aspirasi orang tua, meminta rekomendasi untuk peningkatan mutu, mengajak masayrakat untuk berpatisipasi, menggalang dana dan melibatkan orang tua dalam evaluasi pelaksanaan program. Komite sekolah dalam melaksanakan perannya untuk mempertinggi partisipasi orang tua dalam pengelolaan sekolah berada pada kategori tinggi.

Naskah selengkapnya dapat anda pesan dengan mengisi formulir pemesanan di sini
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Perkembangan Ilmu pengetahuan dan Tekhnologi serta semakin menyempitnya kawasan dunia sebagai akibat dari kemajuan Tekhnologi telah membawa perubahan yang luar biasa terhadap seluruh pola dan gaya hidup masyarakat. Dapat dipahami bahwa perkembangan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi tersebut membawa dampak positif terhadap kehidupan umat manusia. Kehidupan umat manusia dapat diringankan oleh hasil dari perkembangan tekhnologi, berupa mekanisasi dihampir seluruh aktifitas kehidupan manusia. Keberadaan tekhnologi kemudian dapat mempermudah manusia dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

Akan tetapi disisi lain tidak dapat dipungkiri pula bahwa dengan perkembangan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi membawa dampak negatif baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan umat manusia. Dampak negatif tersebut dapat dengan serta merta merusak tatanan masyarakat yang sarat dengan nilai dan norma-norma tertentu yang telah dianutnya, baik norma-norma adat maupun dalam konteks nilai-nilai keagamaan.
Oleh karena itu maka untuk dapat mencegah pengaruh dampak negatif dari tekhnologi tersebut, maka pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi harus dibarengi dengan pembekalan terhadap pendidikan keagamaan, etika dan moralitas yang mantap sehingga dapat menyaring pengaruh-pengaruh negatif yang ditimbulkannya. Bukan tidak mungkin, jika hal tersebut tidak dilakukan, maka akan menyebabkan IPTEK tidak akan menbawa kesejahteraan kepada umat manusia, tapi justru sebaliknya dapat menghancurkan kehidupan manusia.
Di Negara Republik Indonesia yang sedang berkembang pengaruh dari globalisasi informasi dan tekhnologi yang berkembang sangat pesat harus di sesuaikan dengan kondisi kultur dan budaya masyarakat dan bangsa Indonesia. Proses reduksi terhadap hasil teknologi tersebut harus disesuaikan dan moral, adat, kebiasaan, dan sistem kepercayaan yang dianut oleh bangsa Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka diperlukan pembinaan dan pembekalan kepada masyarakat Indonesia agar dapat mempertahankan dan melestarikan budaya bangsa.

Sebagaimana dimaklumi bahwa mesjid adalah lembaga kebanggan umat islam yang mempunyai fungsi yang sangat banyak, tetapi tidak hanya terbatas sebagai tempat untuk melaksanakan ibadah, tetapi lebih dari itu dapat pula berfungsi sebagai wadah dalam melaksanakan berbagai kegiatan kemasyarakatan dan pembinaan ummat, termasuk di dalamnya pembinaan ramaja sebagai pelanjut dan tumpuan harapan bangsa serta penerus bercita-cita perjuangan di masa mendatang.
Remaja adalah kelompok usia muda yang memerlukan pembinaan, sebab kondisinya yang sedang dalam perkembangan dan pertumbuhan, baik jasmaniah maupun rohaniahnya, sehingga melalui pembinaan agama diharapkan potensi yang dimilikinya dapat diarahkan pada hal-hal yang positif serta bermanfaat untuk masa depannya dan masa depan ummat dan bangsanya.

Pengalaman dan kenyataan menunjukkan, bahwa pembinaan remaja tersebut dapat dilakukan dalam berbagai wadah, yang salah satu wadah yang dianggap paling strategis adalah melalui “masjid”. Hal ini disadari atau tidak, bahwa pembinaan yang dilaksanakan di dalam masjid kelihatannya sangat berbeda hasilnya dengan pembinaan yang dilaksanakan di luar masjid.
Masjid selain sebagai wadah muamalah dan peningkatan pemahaman dan penghayatan terhadap ajaran agama Islam, sehinggga da[at dikatakan bahwa masjid adalah wadah yang sangat tepat untuk dijadikan sebagai tempat pembinaan remaja islami.

Melihat kondisi masjid dan keadaan remaja yang ada di desa Labuaja Kecamatan Cenrana, tampaknya keduanya mempunyai potensi untuk kembangkan dan difungsikan sehingga pada gilirannya akan terwujud masjid yang menjadi tempat pembinaan remaja dan sebaliknya terwujud remaja yang terbina oleh masjid. Sehingga antara masjid dan remaja dalam kaitannya dengan pembinaan memerlukan perhatian yang serius untuk penanganannya.
Dari uraian di atas, penulis terdorong untuk memberikan pertimbangan dan mengkaji sejauhmana andil mesjid sebagai wadah pembinaan remaja yang lokasi penelitiannya di Desa Labuaja Kecamatan Cenrana kabupaten Maros.

B.    Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya maka agar pembahasan skripsi ini lebih terarah dan terfokus, maka penulis merumuskan beberapa masalah dan batasan masalah yang berkaitan dengan judul “Masjid Sebagai Wadah Pembinaan Remaja di Desa Labuaja Kecamatan Cenrana”, sebagai berikut:
  1. Sejauhmana peranan masjid dalam pembinaan remaja di Desa Labuaja Kecamatan Cenrana ?
  2. Bagaimana bentuk pembinan remaja melalui masjid di Desa Labuaja Kecamatan Cenrana?
  3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembinaan remaja melalui masjid di Desa Labuaja Kecamatan Cenrana?
Naskah selengkapnya dapat anda pesan dengan mengisi formulir pemesanan di sini
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Kehidupan manusia hampir seluruh aktifitasnya tidak dapat dipisahkan dari komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memanfaatkan media atau sarana yang dapat menunjang efektifitas komunikasi yang dilakukan. Dengan demikian pemanfaatan sarana telekomunikasi tersebut memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, disertai keinginan manusia untuk dapat hidup lebih baik dari sebelumnya mengakibatkan manusia senantiasa melakukan inovasi dalam menunjang terjalinnya komunikasi dengan baik. Secara umum perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi  membawa pengaruh besar dalam kehidupan manusia. Akan tetapi secara khusus juga membawa dampak dan pengaruh  besar terhadap perkembangan tekhnologi informasi yang memiliki kecenderungan yang bersifat praktis, cepat tepat dan lancar. Informasi yang cepat, tepat dan praktis tersebut dapat di akses dan diterima masyarakat  melalui penggunaan media informasi seperti Telepon, internet, dan fasilitas informasi lainnya. Untuk  dapat memenuhi kecenderungan tersebut di atas mengakibatkan munculnya upaya untuk dapat menyediakan pelayanan jasa telekomunikasi yang dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses atau memperoleh informasi yang akurat, tepat dan cepat.
Berdasarkan kecenderungan perkembangan tersebut di atas serta semakin tingginya mobilitas masyarakat dalam aktifitasnya di hampir semua bidang kehidupan menyebabkan permintaan terhadap pelayanan jasa telekomunikasi pun semakin meningkat. Akan tetapi dalam dekade sekarang ini berbagai tuntutan dan keluhan masyarakat  terhadap pelayanan jasa telekomunikasi tersebut semakin tinggi. Hal tersebut dapat saja terjadi karena keterbatasan kemampuan penyedia jasa telekomunikasi untuk memberikan “serve” yang maksimal terhadap pelanggan. Beberapa persoalan yang seering menjadi tuntutan pelanggan adalah munculnya rasa tidak puas karena adanya keterlambatan pemasangan, gangguan tekhnis serta jadwal dan kesempatan untuk mendapatkan pemasangan baru serta jangka waktu penyelesaian pemasangan  yang berbeda-beda.
Di negara Republik Indonesia keberadaan telekomunikasi diakui sebagai salah satu aspek yang dapat mendukung keberhasilan pelaksanaan pembangunan nasional. Sehingga pemerintah memberikan dukungan  terhadap lembaga-lembaga penyedia jasa telekomunikasi terseut untuk dapat memberikan pelayanan maksimal, baik terhadapa masyarakat secara umum maupun terhadap institusi pemerintah dan swasta. Bentuk dukungan pemerintah dalam hal ini adalah  dengan memberikan konsensi agar telekomunikasi  dapat tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan tekhnologi. Pemerintah memberikan dukungan terhadap  pengusaha jasa telekomunikasi baik dalam bentuk infra dan suprastruktur yang dapat mendukung keberhasilan penyedia jasa telekomunikasi sehingga dapat secara maksimal melayani pelanggan.
Salah satu institusi penyedia jasa telekomunikasi di Indonesia adalah TELKOM yang berfungsi memberikan pelayanan kepada masyarakat dalma bidang telekomunikasi. Untuk dapat mengukur keberhasilan dalam memberikan pelayanan kepada masyaraka maka dapt diukur dengan menggunakan indikator  tingkat kepuasan pelanggan. Tingkat kepuasan pelanggan dapat diukur dari  kualitas produk dan layanan yang dihasilkan, cara memberikan pelayanan, hubungan antara pribadi yang berbentuk melalui layanan tersebut.
Dari ketiga komponen tersebut di atas, maka penulis  ingin meneliti tentang sejauh mana tingkat pelayanan TELKOM khhusnya di TELKOM Kandatel Makassar dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat.

B.    Batasan dan Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka dalam skripsi ini penulis mengangkat masalah yang berkaitan dengan pelayanan TELKOMsebagai penyedia jasa telekomunikasi. Mengingat  luasnya cakupan  pelayanan tersebut yang terdiri dari  pelayanan pasang baru, pengaduan, pembayaran an sebagainya sehingga penunlis hanya mengangkat masalah sebagai berikut:
  1. Bagaimana bentuk-bentuk pelayanan pada PT Telkom Kandatel  Makassar?
  2. Bagaimana bentuk dan kualitas pelayanan pemasangan baru telepon pada PT Telkom Kandatel  Makassar Makassar?
Untuk memperoleh naskah selengkapnya silahkan pesan di sini